Sejarah Gerkatin
Sebelumnya ada beberapa komunitas organisasi tuna rungu Indonesia yang bersifat kedaerahan yang telah terbentuk pada tahun 1960 antara lain: Bandung dengan nama SEKATUBI (Serikat Kaum Tuli Bisu Indonesia), PTRS (Persatuan Tuna Rungu Semarang), Jogyakarta PERTRI (Perhimpunan Tuna Rungu Indonesia), PEKATUR (Perkumpulan Kaum Tuli Surabaya). Sehubungan banyaknya komunitas organisasi tuna rungu yang bersifat kedaerahan, maka beberapa pimpinan organisasi tersebut sepakat mengadakan Kongres Nasional I pada tanggal 23 Februari 1981 di Jakarta. Hasil Kongres telah menghasilkan beberapa keputusan diantaranya menyempurnakan nama organisasi menjadi satu yaitu GERKATIN kepanjangan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia dalam bahasa inggrisnya yaitu IAWD (indonesian Association for the Welfare of the Deaf). Dalam perkembangan selanjutnya, GERKATIN/IAWD telah terdaftar sejak tahun 1983 sebagai anggota WFD (World Federation of the Deaf) diindonesiakan Federasi Tuna Rungu se-Dunia bermarkas di Helsinki, Finlandia.
Pendahuluan
Tuna Rungu atau Tuli adalah seseorang yang kehilangan daya pendengaran sejak kelahiran disebabkan oleh takdir dan faktor lainnya (Sakit, musibah, kecelakaan, lanjut usia). Orang tuna rungu/tuli sudah jelas banyak menerima ketertinggalan di berbagai informasi), komunikasi dari mulut ke mulut juga terhalang, walau di sisi yang sangat tidak menguntungkan tetapi ada pepatah mengatakan “raga boleh cacat asal jiwanya tidak cacat” inilah yang memberi kami bersemangat untuk mengejar ketertinggalan dan kami sanggup menyamai kesetaraan dengan orang yang berpendengar melalui pendidikan yang akses bervisualisasi antara lain membaca bibir, menulis, membaca teks berjalan dan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
VISI
Mencapai kesetaraan kesempatan dalam semua aspek kehidupan dan penghidupan
Menciptakan organisasi tuna rungu yang madani
Menjadi organisasi Nasional yang bermitra dengan Pemerintah dan non pemerintah untuk mewujudkan tercapainya kesetaraan dalam kesempatan, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tunarungu dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.
SOP Kebijakan PSEAH
Standar operasional prosedur kebijakan tentang pencegahan eksploitasi, kekerasan, pelecehan seksual dan pelanggaran seksual
All Videos
SOP Kebijakan Perlindungan Anak bag.2
SOP Kebijakan Perlindungan Anak bag.2
Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2020
Kebijakan tentang Pencegahan Eksploitasi, Kekerasan, Pelecehan Seksual bagi Tuli
Struktur Kepengurusan DPP GERKATIN
Periode 2023 - 2025
This is your Team section. It's a great place to introduce your team and talk about what makes it special, such as your culture and work philosophy. Don't be afraid to illustrate personality and character to help users connect with your team.
Bambang Prasetyo
Ketua Umum
Juniati Effendi
Wakil Ketua
Ir. H. Aprizar Zakaria
Dewan Pertimbangan Organisasi Pusat
Tori Hermawan
Sekretaris
Wilma Redjeki
Wakil Sekretaris
Dhita Indriyanti
Bendahara
Ahmad Ridwan Rais
Wakil Bendahara
Struktur Koordinator Bidang Gerkatin
Berikut ini bidang-bidang setiap aspek yang dikepalai koordinator sebagai berikut:
Bidang Kesejahteraan
& Kesehatan
Nancy Vivienne Rosanna
Bidang Pendidikan
& Pengajaran
Andrew E. Z. Sihombing
Bidang Bantuan Hukum,
Peradilan & Hak Politik
Muhammad Andika Panji
Bidang Tenaga Kerja
& Kewirausahaan
Ricendy Januardo
Bidang Kepemudaan
& Pemberdayaan Anak
Siti Rodhiyah
Bidang Pemberdayaan
Perempuan & Perlindungan
Anak
Michelle Stella
Bidang Peliputan Kegiatan
& Dokumentasi
Stefanus Sinar Firdaus
Bidang Aksesibilitas
& Pelayanan Umum
Nasrudin
Bidang Kesenian
& Olahraga
Hervita EL Fatich
Bidang Penanggulangan
Bencana
Intan Adelia Suryani
Bidang Pendataan &
Desain Informasi Visual
Clara Gheta Aktalisa
Bidang Hubungan Luar Negeri
Iwan Satryawan
Bidang Manajemen
Organisasi
Dimas Hendrayanto
Bidang Hubungan Masyarakat
Fedayen Alqowasi
Struktur Kepengurusan DPD GERKATIN
Periode 2023 - 2025
Setiap provinsi memiliki kepengurusan DPD Gerkatin yang melaksanakan fungsi pengelolaan dan pelayanan publik bagi kalangan Tuli, dengan maksud untuk menyediakan akses kehidupan yang lebih baik untuk Tuli dengan program kerja sama dengan berbagai pihak baik itu dari sektor pemerintahan maupun swasta.