Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerkatin yang digelar selama 3 hari (21-23 September 2017) di Hotel Lotus Garden Kediri menghadirkan peserta dari berbagai daerah baik tingkat Propinsi (DPD) dan tingkat Kabupaten /Kota (DPC). Rakernas tahun ini adalah yang ketiga kali mengangkat tema “Konsolidasi Organisasi Gerkatin dalam rangka meningkatkan kapasitas dan memperkuat jaringan organisasi”
Hal yang menarik dari acara Rakernas Gerkatin adalah munculnya ide penetapan Hari Tuli Nasional yang ditetapkan setiap tanggal 11 Januari . Asal mula 11 Januari itu adalah adanya kesadaran dan kebangkitan dari seorang Tuli bernama Aek Natas Siregar yang sekarang sudah almahrum atas pengalaman dirinya yang belum mendapatkan kesetaraan dengan yang lainnya terutama dalam hal pendidikan. Belum ada sekolah yang mau menerima Tuli menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Tidak putus asa dengan penolakan tersebut, Siregar didampingi temannya, Mumuk Wiraadmaja berangkat menemui Bapak Presiden Republik Indonesia yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Presiden Soekarno.
Tanggal 1 Februari 1961, mereka diterima oleh Bapak Presiden di ruang tamu Istana Negara RI. Mereka menyampaikan maksud kedatangannya dan Bapak Soekarno melalui tulisan tangannya pada secarik kertas menyampaikan bahwa beliau memberikan dukungan dan perhatian untuk kaum Tuli agar dapat maju.
Berdasarkan situasi ini almahrum Aek Natas Siregar bersama kawan-kawan Tuli bersepakat membentuk organisasi yaitu Serikat Kaum Tuli Bisu Indonesia disingkat SEKATUBI di Bandung pada tanggal 11 Januari 1961. Dengan bersatu, yakin bahwa akan banyak hal yang dapat dilakukan. Harapan dari organisasi Tuli adalah kaum Tuli bisa bernasib lebih baik dari dirinya.
Comments