top of page
A girl feeling sad

Kesehatan Mental Tuli

Kritisnya Kesehatan Mental Tuli di Indonesia

Kesehatan mental masyarakat Tuli di Indonesia menjadi isu yang kian mendesak untuk diperhatikan, mengingat tingginya jumlah kasus gangguan mental di kalangan masyarakat Indonesia secara umum. Data menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental, dengan 2,6%* dari mereka mengakses layanan profesional dalam setahun terakhir. Remaja dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi sering kali mengalami hambatan dalam keseharian mereka, termasuk dalam berkomunikasi dengan keluarga atau mencari bantuan profesional, karena stigma dan kurangnya dukungan lingkungan
 

Secara khusus, komunitas Tuli menghadapi tantangan berat yang memperburuk kondisi mereka, seperti keterbatasan akses ke layanan kesehatan mental yang ramah disabilitas dan komunikasi yang inklusif. Upaya untuk menjembatani kesenjangan ini membutuhkan sinergi antara edukasi masyarakat, peningkatan layanan kesehatan yang inklusif, dan penghapusan stigma terkait kesehatan mental.

 

​*berdasarkan data Survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022

96%

TULI TIDAK MEMPUNYAI AKSES DUKUNGAN KESEHATAN MENTAL

*berdasarkan data survei SRQ kesehatan mental Tuli

Visual gangguan kesehatan mental-01-01.jpg

Apakah Gangguan Kesehatan Mental itu?

Gangguan kesehatan mental adalah kondisi yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, atau berperilaku, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Contohnya meliputi gangguan kecemasan, depresi, dan stres pasca-trauma. Mengenali gejala-gejalanya, seperti perubahan emosi yang drastis atau penarikan diri dari lingkungan sosial, penting untuk dilakukan sejak dini. Langkah ini memungkinkan pencegahan yang lebih efektif dan memberikan dukungan yang tepat sebelum masalah menjadi lebih serius

Foto Herbert.png

Mengenal Herbert Klein

Herbert Klein memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja di bidang Kesehatan Mental bagi komunitas Tuli di Inggris. Kini, setelah pensiun, ia akan menjalani misi sukarela selama 6 bulan untuk membantu melatih staf dan merancang proyek-proyek kesehatan mental Tuli di Indonesia. Ia juga akan memeriksa rencana pemulihan bencana di Indonesia agar dapat mencakup kebutuhan masyarakat Tuli.

Visual Penjelajahan Indonesia Herbert X Gerkatin-01-01.jpg

Eksplorasi Kesehatan Mental Tuli Indonesia bersama Herbert Klein X Gerkatin

Selama eksplorasi daerah Indonesia, Herbert bersama Juru Bahasa Isyarat Tuli dari Indonesia yaitu Laura dan Dafi bersama-sama menyurvei, mengekplorasi dan mengadakan lokakarya kesehatan mental Tuli untuk komunitas Tuli setiap daerah Indonesia, didukung oleh organisasi Tuli Indonesia yaitu Gerkatin

Kegiatan Audiensi dan Lokakarya

Kesehatan Mental Tuli Indonesia

bottom of page